Sabtu, 28 September 2024

💠Tidak Sholat Jumat 3 Kali, Allah Mengunci Hati

Sengaja Meninggalkan Kewajiban Ibadah di Hari Jumat Sebanyak 3 Kali, Allah akan Mengunci Hati nya? Maksudnya gimana?

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Faidhul Qodir
👳‍♂️Imam al Munawi

📕Nailul Author
👳‍♂️Imam asy Syaukani


Ada beberapa riwayat yg menyebutkan ancaman terhadap orang yg meninggalkan kewajiban ibadah di hari Jumat sebanyak tiga waktu (3 kali) tanpa alasan syar'i, antara lain:

📌Di kitab Faidhul Qodir, Imam al Munawi menuliskan :

Nabi ﷺ bersabda : “Barang siapa yg suka meninggalkan hari Jum’at hendaknya menghentikan kebiasaan buruknya atau Allah akan mengunci hatinya sampai mati, maka dia termasuk orang2 yg lalai”.
📜(HR Imam Muslim dari Ibnu Umar dan Abu Huroiroh).

Nabi ﷺ bersabda : “Barangsiapa meninggalkan 3 hari Jumat karena hina, maka Allah akan mengunci hatinya” 
📜(HR Imam Ahmad, Imam an Nasai dan Imam Abu Daud, dari Abul Ja’d ad Dhomri).

Dari sohabat Jabir bin Abdillah, Nabi ﷺ bersabda : “Barangsiapa meninggalkan hari Jumat 3 waktu bukan karena keadaan darurat, maka Allah akan mengunci hatinya”.
📜(HR Imam Ibnu Majah).

Dari sohabat Usamah, Nabi ﷺ bersabda : “Barangsiapa yg mendengarkan adzan Jumat sebanyak 3 waktu kemudian dia tidak menghadirinya, maka ia tercatat sbg orang munafik”.
📜(HR Imam at Thobroni)."


Imam al Munawi di hlm 133 juga menjelaskan :

""... Dari beberapa hadits di atas dapat dipahami bahwa : Yang dimaksud dgn “Allah mengunci hatinya” adalah 》Allah SWT menutup hatinya dan menghalangi masuknya hidayah dan rahmat ke dlm hatinya. Kemudian digantikan oleh kebodohan, keganasan, dan keras kepala. Hingga hatinya seperti hati orang munafik. ""

📕Faidhul Qodir, juz 6 hlm 131-133, Cet. DKI



Ketika hati seseorang terkunci pada kematian, maka ia menjadi kebal terhadap hidayah. Gak peduli seberapa banyak pengingat yang dia dengar, itu gak akan bantu dan gak akan menggerakkan hatinya.

Hukuman semacam ini mirip dengan hukuman yang diberikan Allah kepada Iblis. Karena kemaksiatannya, Allah SWT menutup kesempatan iblis untuk bertaubat.

Hal serupa juga terjadi pada orang-orang munafik. Karena hati mereka mengingkari kebenaran, maka Allah SWT mengunci hati mereka sampai mati hingga mereka menjadi bodoh (jahil) dengan adanya hidayah
 
“Kemudian hati mereka dikunci sampai mati, sehingga mereka tidak mengerti.” 
📚(QS.al Munafiqun 3).

Segala perbuatan maksiat akan menjadi penyebab tertutupnya hati. Semakin besar dosa yang dilakukan seseorang, maka semakin besar pula penutup hatinya.

Dari sohabat Abu Huroiroh ra, Rasulullah ﷺ bersabda :

“Sesungguhnya seorang hamba, apabila ia melakukan maksiat, maka akan ditaruh sebuah titik hitam di hatinya. Jika dia meninggalkan dosanya, memohon ampun dan bertaubat, maka hatinya akan bersih. Namun jika dia kembali berbuat dosa, maka akan ditambahkan titik hitam untuk menutupi hatinya.

Itulah yang diistilahkan dengan “arron” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya: 
Tidak pernah demikian, sesungguhnya yang selalu mereka perjuangkan menutupi hati mereka” 
📜(HR Imam at Tirmidzi). 

Meninggalkan ibadah Jumat tanpa alasan adalah dosa yg menyebabkan hati pelakunya terkurung hingga mati.


■ Mengenai pengertian 3 kali, berturut-turut atau tidaknya, Imam asy Syaukani dalam kitabnya, sebagai berikut:


"Kemungkinan pertama, ancaman ini terjadi ketika ia meninggalkan ibadah Jumat, baik secara berturut-turut maupun sendiri-sendiri. Maka ketika ada seseorang yang meninggalkan satu hari Jumat setiap tahunnya, maka Allah SWT akan mengunci hatinya pada pelanggaran yang ketiga.
Kemungkinan kedua, makna ancaman tersebut adalah jika ia meninggalkan ibadah Jumat sebanyak 3 kali berturut-turut, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Karena melakukan dosa secara berturut-turut dan terus menerus, menunjukkan sedikitnya rasa takut.

Ancaman ini berlaku bagi orang-orang yang meninggalkan ibadah Sholat Jumat tanpa udzur syar'i sebagaimana tercantum dlm hadits di atas. Sedangkan orang-orang yang mempunyai alasan tidak masuk hari Jumat, seperti karena sakit, bepergian, di laut, atau alasan2 syar'i lainnya, maka itu tidak termasuk dalam ancaman ini.

Pada masa Sayidina Umar, ada seseorang yang berencana melakukan perjalanan pada hari Jumat. Kemudian dia malah membatalkan rencananya karna dia ingat hari itu adalah hari Jumat. 
Kemudian dia ditegur oleh Sayidina Umar :

“Pergilah, karena hari Jumat tidak menghalangi orang untuk bepergian”  📜(HR Imam Ibnu Abi Syaibah)."

📕Nailul Author, juz 3 halaman 266


○○○


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

👋 Panduan Membaca

💠Penjelasan Tema Artikel

                   Tema  & Bahasan   • Aqidah & Filsafat Memuat tulisan-tulisan pembahasan tentang Ilmu kalam, teologi, Ilmu mantiq...