Rabu, 02 Oktober 2024

💠Abu Muslim al Khoulani dan Istrinya

Kisah Teladan Abu Muslim al Khaulani dan Istrinya

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny

☆Referensi saya :

📕Hilyatul Auliya`wa Thobaqotul Ashfiya'
👳‍♂️Imam Abu Nuaim al Asfahani



Sayyidina Abu Muslim al Khaulani (W 62H), nama aslinya Abdullah bin Tsaub, berasal dari Yaman, seorang tabiin senior yang doanya tak pernah tertolak. Ia beriman sejak masa Rasulullah tapi gak sempet ketemu dengan beliau.

Abu Muslim juga hidup sepanjang pemerintahan Kholifah Muawiyah dan ia sangat disegani oleh Muawiyah karna kezuhudan nya, kesholihan nya dan kemustajaban doanya.

Ada kisah penuh hikmah dari beliau yang bisa kita ambil faedahnya, diriwayatkan di dalam kitab Hilyatul Auliya karya Imam Abu Nuaim al Asfahani  :


"Telah mengabarkan kpd kami Muhammad bin Ahmad bin Muhammad, dia berkata, Telah mengabarkan kpd kami Abu Zur'ah, dia berkata, Telah mengabarkan kpd kami Said bin Asad, dia berkata, Telah mengabarkan kpd kami Dhomroh, dari Ustman bin 'Atho dari Ayah nya, berkata :

(Untuk terjemahan, saya konversi ke bahasa gaul agar lebih mudah difahami)

Abu Muslim Al Khaulani selalu terbiasa mengucap takbir ketika masuk rumah setelah ia pulang dari Masjid. Begitu sampai di ruang tengah, ia bertakbir dan istrinya pun menjawabnya dgn bertakbir.

Suatu malam, sesampainya di rumah, ia bertakbir seperti biasanya. Tapi gak ada yang menjawab takbirnya. Biasanya sang istri juga menyambutnya dan menghidangkan makanan. Tapi kali ini malah tidak.

Apa yang terjadi? Abu Muslim al Khaulani melihat istrinya lagi termenung galau sambil mainan ranting kayu.

🤵Abu Muslim : “Dek, Ada apa denganmu?” tanya Abu Muslim kpd istrinya.

🧕Istri : “Mas... , Orang-orang pada hidup kaya raya, punya pembantu. Sedangkan kita? Padahal Mas Abdul deket lho sama Khalifah Muawiyah. Cobalah dateng ke sana, bilang sama Khalifah biar dia mau kasih bantuan ke kita.”

Abu Muslim terkejut mendengar perkataan istrinya itu. Gak biasanya sang istri mengeluh. Tapi malam ini istrinya justru pengin bantuan lebih dengan menyuruh suaminya mendatangi penguasa utk minta dikasi Pembantu. Akhirnya Abu Muslim berdoa.

🤵 Abu Muslim : “Ya Allah, siapapun yang telah merusak istriku, butakanlah matanya,”

Tiba-tiba doa itu keluar dari lisan Abu Muslim.

Saat itu malam hari di sebuah rumah, sedang duduk seorang wanita. Tiba-tiba seisi ruangan menjadi gelap.

👩‍🦱: “Lah? Kok kalian matiin lampu?” tanya wanita tersebut kepada anggota keluarganya.

👨‍👦‍👦“Gak ada yg matiin lampu. Lampunya kan masih nyala.”

👩‍🦱“Trus, kenapa semua gelap? Ya Allah… apa aku buta…?”

Betapa terkejutnya ia menyadari bahwa matanya tiba-tiba gak bisa melihat.

Sambil ia mengingat-ingat apa yg udah membuatnya tiba-tiba buta. Adakah dosa yg dilakukannya sebelum ini. Akhirnya ia tersadar, sebelumnya Ia sudah ngomporin istrinya Abu Muslim Al Khaulani dgn berkata,

👩‍🦱“Eh, Suamimu itu deket lho sama Kholifah Muawiyah. Kalau dia minta bantuan ke Muawiyah pasti akan dibantu. Bujuk aja suamimu biar minta bantuan sama Muawiyah.”

Sambil nangis, wanita itu datang kepada Abu Muslim al Khaulani. Ia minta didoakan agar matanya disembuhkan Allah. Abu Muslim pun mendoakannya. Dengan izin Allah, mata wanita itu pun sembuh seperti semula. Ia kembali bisa melihat."


📕Hilyatul Auliya' Wa Thobaqotul Ashfiya, jilid 2 halaman 104, Cet. Darul Fikr.



Pelajaran yg bisa diambil dari kisah tadi :

1. Selalu bersyukur dgn nikmat yg telah Allah anugerahkan apapun kondisinya dan berapapun jumlahnya.
2. Tidak boleh mengganggu dan ikut campur rumah tangga orang lain.
3. Ucapkan lah kalimat2 dzikir dan salam sebelum memulai sesuatu terutama masuk rumah atau masuk ruangan.
4. Apapun provokasi dari orang asing, jangan sampai mempengaruhi keharmonisan hubungan dgn pasangan kita. Tetap jaga keutuhan rumah tangga kita.


حدثنا محمد بن أحمد بن محمد ، قال : ثنا أبو زرعة ، قال : ثنا سعيد بن أسد ، قال : ثنا ضمرة ، عن عثمان بن عطاء ، عن أبيه ، قال : كان أبو مسلم الخولاني إذا انصرف إلى منزله من المسجد كبر على باب منزله فتكبر امرأته ، فإذا كان في صحن داره [ ص: 130 ] كبر فتجيبه امرأته ، وإذا بلغ باب بيته كبر فتجيبه امرأته ، فانصرف ذات ليلة فكبر عند باب داره فلم يجبه أحد ، فلما كان في الصحن كبر فلم يجبه أحد ، فلما كان عند باب بيته كبر فلم يجبه أحد ، وكان إذا دخل بيته أخذت امرأته رداءه ونعليه ثم أتته بطعامه ، قال : فدخل البيت فإذا البيت ليس فيه سراج ، وإذا امرأته جالسة في البيت منكسة تنكت بعود معها ، فقال لها : ما لك ؟ قالت : أنت لك منزلة من معاوية وليس لنا خادم فلو سألته فأخدمنا وأعطاك ، فقال : اللهم من أفسد علي امرأتي فأعم بصرها ، قال : وقد جاءتها امرأة قبل ذلك ، فقالت لها : زوجك له منزلة من معاوية فلو قلت له يسأل معاوية يخدمه ويعطيه عشتم ، قال : فبينا تلك المرأة جالسة في بيتها إذ أنكرت بصرها ، فقالت : ما لسراجكم طفئ ؟ قالوا : لا ، فعرفت ذنبها ، فأقبلت إلى أبي مسلم تبكي وتسأله أن يدعو الله عز وجل لها أن يرد عليها بصرها ، قال : فرحمها أبو مسلم فدعا الله لها فرد عليها بصرها .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

👋 Panduan Membaca

💠Penjelasan Tema Artikel

                   Tema  & Bahasan   • Aqidah & Filsafat Memuat tulisan-tulisan pembahasan tentang Ilmu kalam, teologi, Ilmu mantiq...