Sabtu, 28 September 2024

💠Haruskah Potongan Tubuh Disholatkan?

Apakah Sebagian Anggota Tubuh Yang Terputus dan Terpisah dari Tubuh, Perlu Disholatkan?

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Majmu Syarh al Muhadzdzab
👳‍♂️Imam an Nawawi

📕Hasyiyah Bujairimi Alal Khotib
👳‍♂️Syaikh Sulaiman al Bujairimi



Kuku, rambut, dan gigi masuk kategori organ-organ yang Munfasil (maksudnya akan tumbuh dan terpisah dari tubuh sebab tidak dialiri darah dan syaraf).
Kalo organ yang lainnya seperti tangan, ruas jari, telinga, kaki dan semisalnya, maka masuk dalam organ-organ yang Muttasil alias tersambung dengan tubuh.

Kalau demikian, lalu timbul pertanyaan, untuk sebagian anggota badan/organ tubuh yang Muttasil yang ketika terpisah atau terpotong dari tubuh apakah harus dimandikan dan disholati sebelum dikuburkan?


■ Imam An Nawawi dalam kitabnya, beliau menjelaskan :

واتفقت نصوص الشافعي رحمه الله والأصحاب على أنه إذا وجد بعض من تيقنا موته غسل وصلي عليه , وبه قال أحمد , وقال أبو حنيفة رحمه الله : لا يصلى عليه إلا إذا وجد أكثر من نصفه , وعندنا لا فرق بين القليل والكثير , قال أصحابنا رحمهم الله : وإنما نصلي عليه إذا تيقنا موته .

"Nash-nash Imam Asy Syafi'i dan para ulama madzhab kami menyebutkan, jika ditemukan ada sebagian anggota tubuh dari orang yang diyakini sudah meninggal, maka bagian tubuh tersebut harus dimandikan kemudian disholatin, pendapat ini juga disampaikan Imam Ahmad. Imam Abu Hanifah berpendapat, gak boleh disholatin, kecuali kalo ditemukannya lebih dari separuh bagian tubuh (baru boleh disholati).

Menurut pendapat kami, mau sedikit kek mau banyak kek, itu gak ada bedanya. Para ulama kami (madzhab Syafi'i) menyatakan, kami hanya mensholati bagian tubuh jika kami udah yakin kalo orgnya udah meninggal.

فأما إذا قطع عضو من حي , كيد سارق , وجان وغير ذلك فلا يصلى عليه , وكذا لو شككنا في العضو هل هو منفصل من حي أو ميت ؟ لم نصل عليه ، هذا هو المذهب الصحيح ، وبه قطع الأصحاب في كل الطرق إلا صاحب الحاوي ومن أخذ عنه ، فإنه ذكر في العضو المقطوع من الحي وجهين : في وجوب غسله والصلاة عليه : ( أحدهما ) : يغسل ويصلى عليه كعضو الميت ( وأصحهما ) : لا يغسل ولا يصلى عليه ، ونقل المتولي رحمه الله الاتفاق على أنه لا يغسل ولا يصلى عليه ، فقال : لا خلاف أن اليد المقطوعة في السرقة والقصاص لا تغسل ولا يصلى عليها ، ولكن تلف في خرقة وتدفن ، وكذا الأظفار المقلومة والشعر المأخوذ من الأحياء لا يصلى على شيء منها ، لكن يستحب دفنها ، قال : وكذا إذا شككنا في موت صاحب العضو فلا يغسل ولا يصلى عليه ، وهذا الذي سبق في الصلاة على بعض الذي تيقنا موته هو في العضو

Sementara bagian tubuh yang terpotong dari orang yang masih hidup, seperti tangan pencuri, perampok (karna kena hukum Qisos) dan sebab lainnya (Misal: kecelakaan/amputasi), maka bagian tubuh tersebut gak perlu disholatin. Seperti itu juga kalo kita ragu nih, apakah bagian tubuh yang ditemukan berasal dari orang yang masih hidup apa udah mati, Imam Asy Syafi'i sendiri ngga memiliki penjelasan tentang masalah ini. Ini adalah madzhab yang shohih.

Pendapat ini dipastikan para ulama madzhab kami di semua jalur riwayat, kecuali penulis kitab Al Hawi (Imam al Mawardi) dan fuqoho lain yang bersandar pada kitab ini, sebab disebutkan adanya dua pendapat terkait wajibnya memandikan dan mensholatkan bagian tubuh terpotong dari orang yg masih hidup;

◇Pendapat Pertama adalah : Dimandikan dan disholatin, sama kayak bagian tubuh orang yang udah meninggal.

◇Pendapat Kedua dan yang paling shohih adalah : Tidak perlu dimandikan dan tidak perlu disholatin. Imam Mutawalli menukil ijma bahwa bagian tubuh tersebut gak boleh dimandikan dan gak boleh disholatin. Gak ada perbedaan pendapat diantara ulama bahwa tangan tangan yang dihukum potong karna kasus pencurian itu gak perlu dimandikan apalagi disholatkan, cukup dibungkus dengan kain lalu dikubur aja.

Dan sprti potongan kuku, rambut dan bulu yang diambil dari orang yang masih hidup juga tidak boleh disholati, hanya dianjurkan untuk dikubur aja.

Seperti itu juga kalo kita masih ragu nih dengan si pemilik potongan tubuh yang ditemukan, apakah dia masih hidup apa udah mati maka, bagian tubuh tersebut gak perlu dimandikan dan gak perlu disholati.

Ketentuan ini berlaku untuk bagian tubuh milik orang yg dipastikan sudah meninggal duluan (sudah dikubur).

قال أصحابنا رحمهم الله : والدفن لا يختص بعضو من علم موته ، بل كل ما ينفصل من الحي من عضو وشعر وظفر وغيرهما من الأجزاء ، يستحب دفنه وكذلك توارى العلقة والمضغة تلقيهما المرأة ، وكذا يوارى دم الفصد والحجامة....

Penguburan nggak dikhususkan untuk bagian/organ tubuh dari orang yang udah diketahui kematiannya, tapi juga dari orang yang masih hidup, seperti : Satu bagian tubuh tertentu, rambut, kuku atau lainnya maka dianjurkan untuk dikuburkan saja. Dalam hal ini termasuk juga ‘alaqoh (segumpal darah) atau mudhghoh (segumpal daging) yang keluar dari rahim Bumil (yg keguguran) atau darah yg keluar karena adanya pendarahan dari tubuh manusia, hendaklah dikuburkan, ... dst”

📕Majmu’ Syarh al Muhadzab, juz 5 halaman 212-213, Cet. Maktabah Al Irsyad.




■ Sama seperti penjelasan Imam Nawawi terkait jika si pemilik organ udah meninggal, dalam kitab Hasyiyah Bujairimi karya Syaikh Sulaiman al Bujairimi, disebutkan bahwa untuk anggota tubuh yang terpotong dan kemudian setelah itu orangnya meninggoy, maka cara mengurusnya sama seperti mengurus mayat pada umumnya.

Tapi jika orangnya masih hidup, cara mengurusnya cukup dibersihkan, dikafani/dibungkus kain, kemudian dikubur dan tidak disyariatkan untuk disholati.

ولو وجد جزء ميت مسلم غير شهيد صلى عليه بعد غسله و ستره بخرقة و دفن كالميت الحاضر,   وإن ... كان الجزء ظفرا أو شعرا لكن لا يصلى على الشعرة الواحدة

قوله :(و لو وجد جزء ميت) اى تحقق انفصاله منه حال موته او فى حياته و مات عقبه فخرج المنفصل من حي و لم يمت عقبه اشا وجد بعد موته فلا يصلى عليه، و يسن مواراته بخرقة ودفنه .انتهى م د. .


"Jika ditemukan bagian organ tubuh dari jenazah orang muslim (selain mati Syahid) maka wajib disholati setelah dimandikan dan dibungkus dengan kain, dan kmudian dikuburkan layaknya jenazah yang ada, meskipun bagian tersebut hanyalah kuku atau rambut, tapi kalo cuma sehelai rambut, maka》Gak perlu disholatin.

Perkataan sang penulis (Imam Khotib asy Syarbini) : [“Bila ditemukan organ dari jenazah orang muslim”] maksudnya adalah dengan syarat bila diketahui pasti organ tubuh tersebut milik mayit saat dia sudah meninggal/saat meninggal nya, atau saat hidupnya kemudian meninggal setelah itu, berbeda dengan bagian tubuh yang terpisah dari orang hidup namun ia tidak meninggal setelah anggotanya terpisah dan baru ditemukan saat dia udah meninggal, maka tidak wajib disholati”

📕Hasyiyah Bujairimi alal Khotib juz 2, halaman 537, Cet. DKI (darul kutub 'ilmiyah)



Jadi, jika ditemukan organ yang terpotong lalu orangnya pun udah meninggal, maka bagian organ yang terpotong dihukumi sebagai mayat tapi organ tersebut gak wajib disholatin kalo si jenazah udah terlanjur dikubur. Kalo jenazah belum dikubur, maka perlu dikumpulkan dan dijadikan satu dengan tubuh si jenazah lalu dimandikan dan disholatkan lalu dikubur.

Jika orangnya masih hidup/sehat, maka organ yang terpotong tersebut cukup dimandikan (dibersihkan), kemudian dibungkus kain lalu dikubur di dalam tanah.



●●●

💠Jangan Nikah Kalau Masih Fokus Ngaji

Untuk Pria, Jangan Buru-buru Nikah Kalau Masih Fokus Menuntut Ilmu (ngaji) 》Wasiat Imam Abu Hanifah Kepada Para Pemuda

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Al Asybah Wan Nadzoir
👳‍♂️Imam Ibnu Nujaim (970H)


Apakah harus mapan dulu sebelum nikah?

Engga juga, mapan itu relatif, karna kita lihat dari segi jumlah materi yang kita miliki. Gak ada ketentuan harus punya uang sekian juta atau sekian milyar dulu atau harus punya mobil dulu baru boleh nikah, gak ada aturan begitu.

Yang pasti, jika ingin menikah tentu harus punya bekal ilmu dan harta, serta kesiapan mental.
Cari ilmu dulu (ngaji) sampe tuntas, terutama ilmu agama (khususnya fiqh nikah/pranikah), ilmu lainnya nyusul, setelah itu bangun skill/keahlian tertentu sebelum mendapatkan pekerjaan atau cari kerja yang halal lainnya untuk kumpulin uang.

Baru setelah kira-kira setelah bekal uang dan harta sudah dirasa cukup untuk modal nikah berupa mahar, resepsi, tempat tinggal dan untuk kasi nafkah di masa2 awal setelah nikah, maka menikahlah.

Yang enak itu kalo sebagian besar modal dan biaya udah ditanggung ortu, itupun kalau kamu punya ortu yang kaya raya yang bisa back-up semua biaya mu 😄

Ets, tapi lebih gacor lagi kalau sebagian besar modal dan biaya itu berasal dari usahamu/hasil kerjamu sendiri, itu suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi seorang pria.

Yang harus selalu diingat, ngidupin anak org itu butuh biaya besar. Apalagi pas dia mengandung dan setelah melahirkan, dan terlebih lagi ketika anak-anak mulai bersekolah. Butuh mental yang kuat, kerja keras, ekstra sabar dan tanggungjawab serta keikhlasan dalam membangun dan membina rumah tangga, makanya wajib punya bekal ilmu (agama) dan harta.

Inilah nasihat Al Imam al A'dzhom Abu Hanifah :


وصية الإمام الأعظم
ولا تتوزوج الا بعد أن تعلم أنك تقدر على القيام بجميع حوائجها واطلب العلم أولا ثم اجمع المال من الحلال ثم تزوج,
 فانك ان طلبت المال في وقت التعلم عجزت عن طلب العلم ودعاك المال الى شراء الجواري والغلمان وتشتغل بالدنيا والنساء قبل تحصيل العلم,
 فيضيع وقتك ويجتمع عليك الولد ويكثر عيالك فتحتاج الى القيام بمصالحهم وتترك العلم.

واشتغل بالعلم في عنفوان شبابك ووقت فراغ قلبك وخاطرك ثم اشتغل بالمال ليجتمع عندك, فان كثرة الولد والعيال يشوش البال, فاذا جمعت المال فتزوج.

Janganlah menikah kecuali setelah kamu tau bahwa kamu udah mampu untuk bertanggung jawab memenuhi seluruh kebutuhan2 istrimu.
Ngaji dulu, kalo udah cukup ilmunya trus kumpulin harta benda dari jalan yg halal, lalu menikahlah.
 
Kalo kamu nyari harta benda di saat waktumu nyari ilmu, maka kamu akan lemah dlm mendapatkan ilmu, karena harta benda selalu mengajakmu untuk terus berbisnis dgn orang2 sekitarmu, dan kamu akan disibukkan dgn urusan dunia dan wanita sebelum kamu bener2 mendapatkan ilmu.

(Jika demikian) maka waktumu akan terbuang sia-sia, dan kamu akan punya banyak anak, keluargamu semakin banyak. Maka kamu lebih bakal berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan2 mereka dan lalu meninggalkan ilmu.


Sibukkan waktumu utk mencari ilmu pada masa mudamu, pada saat hatimu masih senggang dari banyak pikiran, kemudian setelah itu sibukkanlah dirimu untuk mengumpulkan harta benda, karena sesungguhnya banyaknya anak dan keluarga akan ngganggu pikiran. Dan ketika harta sudah kamu kumpulkan, maka menikahlah.


📕Al Asybah wan Nadzoir halamab 369, Cet. DKI (darul kutub 'ilmiyah).


●●●

💠Lisan Sering Bersholawat, Tanda Kamu Disayang Allah

Tanda Bahwa Kamu Masih Disayang Allah adalah Lisanmu Yang Sering Mengucapkan Sholawat

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya : 

📕Bustanul Wa'idzhin
👳‍♂️Imam Abul Faroj Ibnu al Jauzi



Lisan/mulut kita yg bentar-bentar baca sholawat, sering ingat dan sering kangen sama Nabi Muhammad ﷺ, di manapun kapanpun, intinya ga ada bosen nya dgn sholawat, itu salah satu tanda bahwa kamu masih senantiasa dlm lindungan dan kasih sayang Allah.

Beda dgn org yg jauh dari Allah, biasanya jarang banget baca sholawat. Kalaupun dia baca pasti rada2 males, gak niat, gak direnungi, ngawur dan semisalnya 😄.
Kalau yg dekat sama Allah, jelas akan Allah permudah mulut dia untuk mengucapkan Sholawat.

عباد الله تعاهدوا الصلاة على حبيبنا محمد ﷺ لأن الله تعالى إذا أراد بعبده خيراً يشر لسانه للصلاة على محمد ﷺ، وإذا أراد بعبده شرا حبس لسانه عن الصلاة على محمد ﷺ فيكون ذلك سبباً لسواد وجهه، كما أن الصلاة لتنوير القلب .
وأمـا قـضـاء الحوائج والأوطـار فـمـا روي أن رسول اللہ ﷺ قال: «من عشرت عليه حاجة فليكثر من الصلاة على فإنها تحل العقد، وتكشف الهم والحزن وتكثر الأرزاق» وأنشدوا : البسيط

“Wahai hamba Allah taala, berkomitmenlah untuk selalu bersholawat kpd kekasih kita, Nabi Muhammad ﷺ, karna bila Allah Ta’ala menghendaki kebaikan kpd hamba Nya, maka Allah akan mudahkan lisan hamba Nya itu untuk mengucapkan shalawat kpd Nabi Muhammad ﷺ. Dan kalau Allah menghendaki keburukan pada seseorang, maka Allah persulit lisannya untuk bershalawat kpd Nabi Muhammad ﷺ. 

Hal ini akan menyebabkan wajah (bathiniyah nya) jadi gelap, sebagaimana sholawat yg menyinari hati.
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yg dihadapkan pada suatu kebutuhan, hendaklah dia sering-sering bersholawat kpd ku, karena hal itu dapat melepaskan ikatan, menghilangkan kegelisahan dan kesedihan. dan memudahkan mendapat rezeki.”

📕Bustanul Wa'idzhin, halaman 274.

*بستان الواعظين ص ٢٧٤*
وقال صلى الله عليه وسلم : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِئَةَ مَرَّةٍ غُفِرَتْ لَهُ خَطيْئَتُهُ ثَمَانِيْنَ سَنَةً.

 Artinya: “Rasulullah bersabda: Barang siapa yang membaca shalawat kepadaku sebanyak seratus kali, maka kesalahan (kecil)-nya selama delapan puluh tahun akan dimaafkan”.

📕Bustanul Wa'idzhin, halaman 274

إحداهن : صلاة الملك الجبار ،والثانية : شفاعة النبي المختار ، والثالثة : الاقتداء بالملائكة الأبرار ، والرابعة : مخالفة المنافقين والكفار ، والخامسة : محو الخطايا والأوزار ، ‏والسادسة : قضاء الحوائج والاوطار ، والسابعة : تنوير الظواهر و الأسرار ، والثامنة : النجاة من عذاب دار البوار ، والتاسعة : دخول دار الراحة والقرار ، والعاشرة : سلام الملك الغفار ".

Faedah bersholawat :

1. Mendapatkan balasan sholawat dari Allah Sang Penguasa jagad.
2. Mendapatkan syafa'at Nabi tercinta
3. Mengikuti apa yg telah dilakukan para Malaikat
4. Menyelisihi kaum munafik dan kuffar
5. Menjadi penghapus kesalahan dan dosa2
6. Menyebabkan terkabulnya berbagai hajat dan kebutuhan kita
7. Menyinari lahiriyah dan batin kita
8. Menyelamatkan kita dari azab neraka
9. Menjadi penyebab masuknya kita ke dlm kenikmatan surga
10. Mendapatkan salam (di surga) dari Allah.


📕Bustanul Wa'idzhin, halaman 274.


●●●

💠Tidak Sholat Jumat 3 Kali, Allah Mengunci Hati

Sengaja Meninggalkan Kewajiban Ibadah di Hari Jumat Sebanyak 3 Kali, Allah akan Mengunci Hati nya? Maksudnya gimana?

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Faidhul Qodir
👳‍♂️Imam al Munawi

📕Nailul Author
👳‍♂️Imam asy Syaukani


Ada beberapa riwayat yg menyebutkan ancaman terhadap orang yg meninggalkan kewajiban ibadah di hari Jumat sebanyak tiga waktu (3 kali) tanpa alasan syar'i, antara lain:

📌Di kitab Faidhul Qodir, Imam al Munawi menuliskan :

Nabi ﷺ bersabda : “Barang siapa yg suka meninggalkan hari Jum’at hendaknya menghentikan kebiasaan buruknya atau Allah akan mengunci hatinya sampai mati, maka dia termasuk orang2 yg lalai”.
📜(HR Imam Muslim dari Ibnu Umar dan Abu Huroiroh).

Nabi ﷺ bersabda : “Barangsiapa meninggalkan 3 hari Jumat karena hina, maka Allah akan mengunci hatinya” 
📜(HR Imam Ahmad, Imam an Nasai dan Imam Abu Daud, dari Abul Ja’d ad Dhomri).

Dari sohabat Jabir bin Abdillah, Nabi ﷺ bersabda : “Barangsiapa meninggalkan hari Jumat 3 waktu bukan karena keadaan darurat, maka Allah akan mengunci hatinya”.
📜(HR Imam Ibnu Majah).

Dari sohabat Usamah, Nabi ﷺ bersabda : “Barangsiapa yg mendengarkan adzan Jumat sebanyak 3 waktu kemudian dia tidak menghadirinya, maka ia tercatat sbg orang munafik”.
📜(HR Imam at Thobroni)."


Imam al Munawi di hlm 133 juga menjelaskan :

""... Dari beberapa hadits di atas dapat dipahami bahwa : Yang dimaksud dgn “Allah mengunci hatinya” adalah 》Allah SWT menutup hatinya dan menghalangi masuknya hidayah dan rahmat ke dlm hatinya. Kemudian digantikan oleh kebodohan, keganasan, dan keras kepala. Hingga hatinya seperti hati orang munafik. ""

📕Faidhul Qodir, juz 6 hlm 131-133, Cet. DKI



Ketika hati seseorang terkunci pada kematian, maka ia menjadi kebal terhadap hidayah. Gak peduli seberapa banyak pengingat yang dia dengar, itu gak akan bantu dan gak akan menggerakkan hatinya.

Hukuman semacam ini mirip dengan hukuman yang diberikan Allah kepada Iblis. Karena kemaksiatannya, Allah SWT menutup kesempatan iblis untuk bertaubat.

Hal serupa juga terjadi pada orang-orang munafik. Karena hati mereka mengingkari kebenaran, maka Allah SWT mengunci hati mereka sampai mati hingga mereka menjadi bodoh (jahil) dengan adanya hidayah
 
“Kemudian hati mereka dikunci sampai mati, sehingga mereka tidak mengerti.” 
📚(QS.al Munafiqun 3).

Segala perbuatan maksiat akan menjadi penyebab tertutupnya hati. Semakin besar dosa yang dilakukan seseorang, maka semakin besar pula penutup hatinya.

Dari sohabat Abu Huroiroh ra, Rasulullah ﷺ bersabda :

“Sesungguhnya seorang hamba, apabila ia melakukan maksiat, maka akan ditaruh sebuah titik hitam di hatinya. Jika dia meninggalkan dosanya, memohon ampun dan bertaubat, maka hatinya akan bersih. Namun jika dia kembali berbuat dosa, maka akan ditambahkan titik hitam untuk menutupi hatinya.

Itulah yang diistilahkan dengan “arron” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya: 
Tidak pernah demikian, sesungguhnya yang selalu mereka perjuangkan menutupi hati mereka” 
📜(HR Imam at Tirmidzi). 

Meninggalkan ibadah Jumat tanpa alasan adalah dosa yg menyebabkan hati pelakunya terkurung hingga mati.


■ Mengenai pengertian 3 kali, berturut-turut atau tidaknya, Imam asy Syaukani dalam kitabnya, sebagai berikut:


"Kemungkinan pertama, ancaman ini terjadi ketika ia meninggalkan ibadah Jumat, baik secara berturut-turut maupun sendiri-sendiri. Maka ketika ada seseorang yang meninggalkan satu hari Jumat setiap tahunnya, maka Allah SWT akan mengunci hatinya pada pelanggaran yang ketiga.
Kemungkinan kedua, makna ancaman tersebut adalah jika ia meninggalkan ibadah Jumat sebanyak 3 kali berturut-turut, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Karena melakukan dosa secara berturut-turut dan terus menerus, menunjukkan sedikitnya rasa takut.

Ancaman ini berlaku bagi orang-orang yang meninggalkan ibadah Sholat Jumat tanpa udzur syar'i sebagaimana tercantum dlm hadits di atas. Sedangkan orang-orang yang mempunyai alasan tidak masuk hari Jumat, seperti karena sakit, bepergian, di laut, atau alasan2 syar'i lainnya, maka itu tidak termasuk dalam ancaman ini.

Pada masa Sayidina Umar, ada seseorang yang berencana melakukan perjalanan pada hari Jumat. Kemudian dia malah membatalkan rencananya karna dia ingat hari itu adalah hari Jumat. 
Kemudian dia ditegur oleh Sayidina Umar :

“Pergilah, karena hari Jumat tidak menghalangi orang untuk bepergian”  📜(HR Imam Ibnu Abi Syaibah)."

📕Nailul Author, juz 3 halaman 266


○○○


💠Hukum Jual Beli Kucing

Rincian Lengkap Hukum Jual Beli Kucing Menurut Para Ulama

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Mausuatul Fiqhiyah al Kuwaitiyah, Depag Negara Kuwait

📕Fatawa An Nawawi
👳‍♂️Imam an Nawawi

📕Roudhotul Tholibin
👳‍♂️Imam an Nawawi

📕Majmu Syarh al Muhadzab
👳‍♂️Imam an Nawawi

📕Asnaa al Matholib
👳‍♂️Syaikhul Islam Zakariya al Anshori


Jual beli kucing kalo dalam islam, hukumya gimana sih? Yuk simak penjelasan dan fatwa para ulama-ulama kita di bawah ini 😁.

فذهب جمهور الفقهاء من الحنفية والمالكية والشافعية والحنابلة إلى أن بيع الهرة جائز لأنها طاهرة ومنتفع بها ووجد فيها جميع شروط البيع، فجاز بيعها

Artinya, "Mayoritas ulama fiqih Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali berpendapat bahwa praktik jual kucing itu BOLEH, karena kucing itu suci dan dapat diambil manfaatnya. Padanya juga terdapat semua syarat transaksi penjualan sehingga boleh menjualnya,"

📕Mausu'atul Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah


Imam an Nawawi berkata :

يصح بيع الهرة والقرد لأنهما طاهران منتفع بهما جامعان شروط المبيع

"Praktik jual beli kucing dan kera adalah SAH karena keduanya suci dan termasuk barang bermanfaat serta memenuhi syarat produk," 

📕Fatawa An Nawawi

Terus ada Hadits Nabi ﷺ yang isinya, melarang uang hasil penjualan Kucing gimana bang?
Jangan lupa yagesya, baca syarahnya dari Ulama kita.

Imam an Nawawi berkata :

ومنها أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن ثمن الهرة قال القفال: المراد الهرة الوحشية إذ ليس فيها منفعة استئناس ولا غيره.قلت: مذهبنا أنه يصح بيع الهرة الأهلية نص عليه الشافعي رضي الله عنه وغيره

“Dan (sebagian larangan jual beli) adalah : ~sesungguhnya Nabi SAW melarang uang (dari penjualan) kucing~.

Imam al Qoffal berkata: “Yg dimaksud adalah Kucing Liar, karena gak ada kemanfaatan yg ada padanya, baik bersifat sbg penghibur atau utk yg lainnya.”

Aku (Imam Nawawi) berkata: “Menurut madzhab kami (Syafi’iyyah), bahwa menjual kucing rumahan itu BOLEH dan SAH sebagaimana yg telah ditetapkan oleh Imam Asy Syafi’i dan ulama lainnya.”

📕Roudhotuth Tholibin wa Umdatul Muftin



🤔Terus apakah ada perbedaan pendapat Ulama tentang hal ini? Mana pendapat yang mu'tamad dalam madzhab kita? 

Imam An Nawawi menjelaskan :

بيع الهرة الاهلية جائز بلا خلاف عندنا إلا ما حكاه البغوي في كتابه في شرح مختصر المزني عن ابن العاص أنه قال لا يجوز وهذا شاذ باطل مردود والمشهور جوازه وبه قال جماهير العلماء نقله القاضى عياض عن الجمهور وقال ابن المنذر أجمعت الامة على أن اتخاذه جائز ورخص في بيعه ابن عباس وابن سيرين والحكم وحماد ومالك والثوري والشافعي وأحمد واسحق وأبو حنيفة وسائر أصحاب الرأي قال وكرهت طائفة بيعه منهم أبو هريرة ومجاهد وطاووس وجابر بن زيد قال ابن المنذر إن ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم النهى عن بيعه فبيعه باطل وإلا فجائز هذا كلام ابن المنذر واحتج من منعه بحديث أبى الزبير قال سألت جابرا عن ثمن الكلب والسنور فقال زجر النبي صلى الله عليه وسلم عن ذلك) رواه مسلم *

 واحتج أصحابنا بأنه طاهر منتفع به ووجد فيه جميع شروط البيع بالخيار فجاز بيعه كالحمار والبغل والجواب عن الحديث من وجهين (أحدهما) جواب أبى العباس بن العاص وأبي سليمان الخطابى والقفال وغيرهم أن المراد الهرة الوحشية فلا يصح بيعها لعدم الانتفاع بها الا على الوجه الضعيف القائل بجواز أكلها (والثاني) أن المراد نهى تنزيه والمراد النهى على العادة بتسامح الناس فيه ويتعاوزونه في العادة فهذان الجوابان هما المعتمدان


Menjual kucing rumahan boleh dan tidak ada perbedaan pendapat diantara kami (para Ulama Syafi’iyyah) kecuali pendapat yg diriwayatkan oleh Imam al Baghowi dlm kitabnya ‘Syarh Mukhtashor al Muzani dari Ibnu ‘Ash yg menyatakan tidak diperbolehkannya dan ini adalah pendapat yang SYADZ (ganjil), batal dan tertolak. 
Pendapat yg mashur memperbolehkannya dan inilah yg dipakai oleh mayoritas Ulama seperti keterangan yg dinukil oleh Imam Qodhi ‘Iyadh.
Imam Ibnu Mundzir berkata “Para Imam bersepakat bahwa memelihara kucing rumahan itu BOLEH, dan yg MEMBOLEHKAN memperjual-belikan nya adalah Sayidina Abdullah ibnu Abbas, Imam ibnu Siriin, Imam al Hakam, Imam Hammad, Imam malik, Imam Sufyan ats Tsauri, Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad Bin Hanbal, ImamIshaq bin Rohuyah, Imam Abu Hanifah dan para ulama lainnya. 
Sebagian ulama cenderung memakruhkan menjual belikannya, diantaranya adalah Sayidina Abu Huroiroh, Imam Mujahid, Imam Thowus, Jabir Bin Zaid.
Selanjutnya Imam Ibnu Mundzir menyatakan “Jika ada pelarangan dari baginda Nabi Muhammad ﷺ maka menjual belikan nya batal, bila tidak, maka boleh”
Sdgkan pendapat yg melarang berdasarkan hadits riwayat Abu Zubair, ia berkata “Aku bertanya pada Jabir tentang uang hasil penjualan anjing dan kucing, ia menjawab : Nabi ﷺ melarangnya”.📘HR. Muslim
Para pengikut Imam Asy Syafi’i berpendapat : “Kucing adalah binatang suci yg bermanfaat dan ditemukan di dlm nya semua syarat jual beli dgn masa khiyar maka boleh menjualnya sebagaimana Keledai dan Bighal (anak kuda). Argumentasi ttg hadits larangan di atas adalah :
1. Diambil dari jawaban yg disampaikan oleh Imam Abu Abbas bin ‘Ash, Imam Abu Sulaiman al Khotthobi, Imam al Qoffal dan lainnya bahwa yg dimaksud dgn kucing dlm hadits di atas adalah Kucing Liar, maka tidak boleh menjual belikannya karena gak ada kemanfaatan di dlm nya kecuali menurut pendapat dhoif (Lemah) yg menyatakan bolehnya memakan dagingnya.
2. Yg dimaksud larangan dlm hadits diatas adalah larangan yg bersifat Tanzih, bukan mengarah pada pengharaman dlm pengertian melarang kebiasaan manusia yg saling toleransi dan mencari kucing (untuk diperjual belikan). Dua pendapat inilah jawaban yg Mu’tamad (kuat dan terpilih) dlm menguraikan hadits di atas.

📕Majmu Syarh al Muhadzdzab


Dan Syaikhul Islam Zakariya al Anshori berkata :

وَيَجُوزُ بَيْعِ الْهِرَّةِ الْأَهْلِيَّةِ وَالنَّهْيُ عن ثَمَنِ الْهِرَّةِ كما في مُسْلِمٍ مُتَأَوَّلٌ أَيْ مَحْمُولٌ على الْوَحْشِيَّةِ إذْ ليس فيها مَنْفَعَةُ اسْتِئْنَاسِ وَلَا غَيْرُهُ أو الْكَرَاهَةُ فيه لِلتَّنْزِيهِ.

“Dan BOLEH melakukan jual beli kucing rumahan (jinak). Dan pelarangan pengambilan uang hasil penjualan kucing dlm hadis Imam Muslim perlu dita’wil bahwa kucing yg dimaksud dlm hadits tersebut adalah kucing LIAR, karena gak ada manfaatnya sbg penghibur atau utk yg lainnya. Dan maksud pencegahan dlm hadis tersebut adalah makruh tanzih.”

📕Asnaa al Matholib


Yang harus selalu diingat, kalo udah beli, wajib dirawat, wajib dijaga kesehatan nya, diperhatikan makan dan minumnya dan kebersihan kandang/tempatnya, bahkan belilah sepasang biar ga kesepian.

●●●


Jumat, 27 September 2024

💠Tata Cara Berdoa Agar Segera Dikabulkan

Tata Cara Berdoa Yang Baik Sesuai Hadits, Agar Doamu Dikabulkan Oleh Allah

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Al Wafi Syarah Arba'in Nawawi
👳‍♂️Syaikh Mustafa Dib al Bugha


الحديث العاشر : الطيب الخلال شرط القبول

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول اللہ ﷺ « إن الله طيب لا يقبل إلا طيباً ، وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال تعالى : يأيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صلحا [ الـمـؤمـنـون : 51 ] وقال تعالى : « يأيها الذين ءامنوا كلوا من طيبت ما رزقتكم﴾ [ البقرة : ۱۷۲ ] ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب ، ومطعمه حرام ، ومشربه حرام ، وملبسه حرام وغذي بالحرام ، فأنى يستجاب له » رواه مسلم 
الحديث رواه مسلم في كتاب الزكاة ( باب قبول الصدقة من الكسب الطيب وتربيتها ) رقم / 1015 / ، والترمذي في كتاب التفسير ( باب ومن سورة البقرة ) رقم ./۲۹۹۲/

●Hadits ke 10

☆Tidak diterima kecuali yg baik
Dari Abu Hurairah, berkata, Rasulullah ﷺ bersabda , "Wahai manusia sesungguhnya Allah itu Maha Baik tidak menerima kecuali yg baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kpd orang2 Mukmin sebagaimana Dia memerintahkan kpd para Rosul . Allah Ta'ala berfirman, Hai para Rosul makanlah segala yg baik dan lakukanlah pekerjaan yg baik . Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yg kalian kerjakan , dan berfirman , Hai orang2 yg beriman , makanlah apa2 yg baik dari yg telah Kami rizqi-kan kpd mu."

Kemudian Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa ; Ada seorang laki - laki yg menempuh perjalanan jauh , rambutnya kumal dan penuh debu. Dia menadahkan kedua tangannya ke langit sambil berkata , "Ya Robbi, Ya Robbi",  tapi makanan yg dia makan, haram;  minuman yg dia dapatkan, haram; pakaiannya yg dia pake, haram juga; trus gimana doanya mau dikabulkan kalo gitu?
📒 (Riwayat Imam Muslim ).


●Dari makna-makna hadits yg bisa difahami di antaranya 👇

Sebab-sebab dikabulkan nya suatu Doa, adalah :

1 . Lama Bersafar (Sedang menempuh perjalanan yg begitu lama) . Bepergian adalah salahsatu sebab dikabulkannya suatu doa. 

Nabi Shallallahu ﷺ bersabda , " Tiga doa yg akan dikabulkan dgn tidak ada keraguan lagi :

 "Doa orang yg terzholimi , doa orang yg bepergian dan doa orang tua untuk anaknya." 

Jika bepergian dilakukan dlm waktu yg cukup lama , maka dia akan lebih mendekatkan kepada dikabulkannya doa . Karena bepergian dapat menyebabkan timbulnya penderitaan karna keterasingan dan menanggung banyak kesulitan, dan dgn adanya penderitaan adalah sebab terbesar dikabulkannya suatu doa.

2 . Pakaian, tubuh dan dandanan yg lusuh . Rosulullah ﷺ bersabda dlm hadits masyhur :

 "Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang yang kondisinya seperti ini, andai dia berdoa tentulah Allah akan mengabulkan.
Nabi ﷺ keluar untuk sholat istisqo (sholat minta hujan) dlm keadaan lusuh , tawadhu' , dan merendah diri.

3 . Mengangkat tangan ke langit.

Itu termasuk adab dlm berdoa. Nabi ﷺ beliau bersabda :
"Sesungguhnya Allah Ta'ala Maha Pemalu dan Maha Mulia , Dia malu jika hamba Nya mengangkat tangannya ketika berdoa lalu mengembalikannya lagi dlm keadaan kosong dan hampa.

"Nabi ﷺ mengangkat kedua tangannya dlm sholat Istisqo sampe ketiaknya beliau kelihatan. Beliau juga mengangkat kedua tangan saat perang Badar , memohon pertolongan kpd Allah untuk mengalahkan orang2 musyrik, sampe selendangnya beliau jatuh dari pundak beliau.

4 . Memohon-mohon kpd Allah agar doanya dikabulkan , yaitu dgn sering mengulang2 kerububiyahan Allah Subhanahu wa Ta'ala .
Inilah faktor terbesar dikabulkannya suatu doa .

Nabi Shallallahu ﷺ , beliau berkata :

"Jika seorang hamba berkata , "Yaa Robbi" sebanyak empat kali , maka Allah berfirman : "Wahai hamba-Ku, mintalah , pasti akan Ku-beri."


📕 Al Wafi Syarah Arbain Nawawiyah, halaman 79, Cet. Darul Kalm ath Thoyyib.

○○○

ه ـ أسباب إجابة الدعاء : 
أ ـ إطالة السفر : ومجرد السفر يقتضي إجابة الدعاء ، فقد روى أبو داود وابن ماجه من حديث أبي هريرة عن النبي ﷺ قال : « ثلاث دعوات مستجابات لا شك فيهن : دعوة المظلوم ، ودعوة المسافر ، ودعوة الوالد لولده » . وإذا طال السفر كان أقرب إلى إجابة الدعاء لأنه مظنة انكسار النفس بطول الغربة وتحمل المشاق ، والانكسار من أعظم أسباب استجابة الدعاء . 
ب ـ حصول التبذل في اللباس و الهيئة : قال ﷺ في حديث مشهور « رب أشعث أغبر ذي طمرين ، مدفوع بالأبواب ؛ لو أقسم على الله لأبره » . وقد خرج النبي ﷺ إلى الاستسقاء متبذلاً متواضعاً متضرعاً.
جـ ـ مد اليدين إلى السماء : وهو من آداب الدعاء ، روى الإمام أحمد وأبو داود والترمذي من حديث سلمان الفارسي رضي الله عنه عن النبي ﷺ : « إن الله تعالى حيي كريم ، يستحي إذا رفع الرجل يديه أن يردهما صفراً خائبتين » . وكان النبي ﷺ يرفع يديه في الاستسقاء حتى يرى بياض إبطيه ، ورفع يديه يوم بدر يستنصر الله على المشركين حتى سقط رداؤه عن منكبيه . 
د ـ الإلحاح على الله عز وجل : وذلك بتكرير ذكر ربوبيته سبحانه وتعالى ، وهذا من أعظم ما يطلب به إجابة الدعاء ؛ روى البزار من حديث عائشة رضي الله عنها عن النبي ﷺ : « إذا قال العبد : يا رب ، أربعاً ، قال الله : لبيك عبدي ، سل تعطه » .

📕 Al Wafi

●●●

💠Nasihat Para Ulama Tentang Bekerja

Nasihat Syekh Abdul Wahhab asy Sya'roni Dalam Kitabnya Tentang Bekerja dan Keutamaannya

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Minahus Saniyyah
👳‍♂️Syaikh Abdul Wahhab asy Sya'roni


Sejak dahulu, para guru Ahli Thoriqot selalu menekankan agar para murid2 nya berbuat jujur dlm pekerjaannya. Bahkan, para guru dari kalangan Thoriqoh Syadziliyah sangat menekankan soal kejujuran dlm pekerjaan.

▶️Imam asy Syaikh Abu Hasan Asy Syadzili , tokoh dan pemimpin thoriqot Syadzili mengatakan :

"Siapa yg bekerja keras dan tetap teguh dlm menjalankan perintah Allah, maka dia telah sempurna mujahadahnya".

▶️Imam Abul Abbas al Mursi berkata :

"Bekerjalah . Jadikan alat tenunmu sbg tasbih . Jadikan kapakmu sbg tasbih . Jadikan alat jahitmu sbg tasbih, Dan jadikan perjalananmu sbg tasbih " . 
Bekerja adalah sesuatu yg wajib sebagaimana sholat , puasa , haji dan lain sebagainya . Ia termasuk bagian dan pendukung kekuatan iman . Laki - laki yg nggak bekerja adalah sama seperti perempuan . 

Rasulullah sendiri membawa risalah bukan dgn nyuruh para sahabat buat ninggalin pekerjaannya. Justru beliau tetap memerintahkan mereka tetap aktif dgn pekerjaan mereka. Rosulullah hanya memerintahkan para sahabat utk berbuat baik dan jujur dlm pekerjaannya . 

Untuk menempuh jalan menuju Allah , guru pembimbing yg sempurna adalah guru yg tetap menganjurkan para muridnya bekerja . Bukan❌ guru yg ngelarang bekerja untuk dibimbing menuju Allah. 

Sesungguhnya , pekerjaan yg diperbolehkan agama tidak akan menghalangi seseorang untuk masuk dlm Hadhirot Ilahi . Beda dgn pekerjaan2 yg jelas dilarang dlm agama.


➡️Bekerja sangat penting untuk menjaga keimanan , kehormatan dan kemandirian. 

Jadi, Orang mukmin yg bekerja adalah lebih baik✅ daripada Guru thoriqot yg gak punya pekerjaan , yg makanannya cuma mengharap dari pemberian sedekah dan penyaluran zakat. 

Orang yg bekerja punya banyak kelebihan dibandingkan mereka yg tidak bekerja :

1. Pertama, dia makan dari hasil usahanya sendiri secara halal dan suci, bukan dari sedekah atau zakat, yg semua itu hakekatnya adalah harta kotor.

2. Kedua, dia terhindar dari anggapan bahwa dirinya adalah orang yg berilmu , sehingga nggak akan muncul sikap sombong dan menganggap remeh orang lain.

3. Ketiga , orang yg bekerja akan terselamatkan dari ketidakjelasan tentang sifat Allah, Rosul dan hukum2 Nya.

4. Keempat, kalo terjerumus dlm maksiat, dia akan mudah sadar dan mengerti, dan nggak akan ngeremehin kesalahan dgn alibi bahwa hal itu bisa dihapuskan dgn istighfar doang.

▶️Imam Ali al Khowash berkata : Orang yg makan dari hasil usahanya sendiri, walau dari pekerjaan yg makruh, adalah masih lebih baik daripada Ahli ibadah yg makan dari hasil mengharap sedekah dari orang lain.

Tapi perlu diingat, pekerjaan yg dilakukan dgn niat untuk menumpuk2 harta dan demi kesombongan itu juga sangat dicela. Rasulullah bersabda :
"Barang siapa yg mencari harta secara halal , dgn maksud utk menimbunnya dan untuk niat kesombongan, Allah akan menemuinya di akherat dgn kemurkaan Nya."

▶️Imam Asy Syafi'i berkata : Berlebihan dlm perkara halal adalah suatu siksaan yg dengan nya Allah menguji orang2 yg bertaubat.
Maka ketahuilah dan perangilah dirimu sendiri, yakni bahayanya hal tersebut dlm Syariat


📕Minahus Saniyyah lil Imam Asy Sya'roni , hlm 82-84, Cet. DKI (Darul Kutub Ilmiyyah).

○○○

وقد حث المشايخ سلفاً وخلفاً على عمل الحرفة تبعاً للقرآن العظيم والسنة الشريفة ، وأشهدهم في ذلك السادة الشاذلية ، فكان الشيخ أبو الحسن الشاذلي المنح السنية على الوصية المتبولية 
رحمه الله تعالى يقول : من اكتسب وقام بفرائض ربه تعالى عليه فقد كملت مجاهداته . 
وكان الشيخ أبو العباس المرسي رحمه الله تعالى يقول : عليكم بالسبب وليجعل أحدكم مكوكه سبحته ، وقدومه سبحته ، والخياطة سبحته ، والسفر سبحته . 
وقد أجمع العلماء على أن الكسب واجب وجوباً مؤكداً ملحقاً برتبة الإيمان ، ومعلوم أن من لا كسب له فهو كالمرأة لا حظ له في الرجولية . وكان صاحب « الوصية » رحمه الله تعالى يقول في حكم الفقير الذي لا حرفة له ، حكم البومة الساكنة في الخراب ليس فيها نفع لأحد . ولما ظهر رسول اللہ ﷺ بالرسالة لم يأمر أحداً من أصحابه بترك الحرفة التي بيده بل أقرهم على جرفهم وأمرهم بالنصح فيها ، وكان يقول : « الكامل من يسلك الناس وهم في حرفهم لا من يأمرهم بترك الحرفة حتى يسلكهم » . فإنه ما أمر مشروع إلا ويمكن العارف أن يوصل صاحبه إلى حضرة الله تعالى منه بخلاف الأمور التي لم تشرع . وكان يقول : « المؤمن أكمل عندي من المجاذيب من مشايخ الزوايا الذين يأكلون بدينهم وليس بيدهم حرفة دنيوية تعفهم عن صدقات الناس وأوساخهم » . 
من حرفة : 
وقد أكرم الله تعالى المحترفة بأمور فضلوا بها على المتعبدين من غير الأول : أن أعمال أحدهم له لكونه يأكل من كسبه لا من صدقات الناس وأوساخهم . 
الثاني : عدم دعواه العلم وتكبره على الجاهلين ، فيشهد حقارة نفسه وتعظيم غيره . 
الثالث : سلامته من الشبه العقلية في الله تعالى وفي رسله وأحكامه . الرابع : إذا وقع في معصية يصير يشهد قبحها لا يرى أنه فعل شيئاً
المنح السنية على الوصية المتبولية 
وكان سيدي علي الخواص يقول : عندي أن الذي يأكل من كسبه ولو مكروهاً كالحجام والتنواني ) أحسن من المتعبد الذي يأكل بدينه ويطعمه الناس بصلاحه . اهـ . 
ثم لا يخفى أن الكسب للتكاثر والتفاخر مذموم شرعاً ، وفي الحديث : « من طلب الدنيا حلالاً مكاثراً مفاخراً لقي الله تعالى وهو عليه غضبان »
 . وكان الإمام الشافعي رحمه الله تعالى يقول : طلب الزيادة من الحلال عقوبة ابتلى الله بها أهل التوبة . فاعلم ذلك وجاهد نفسك ، أي خواطرها ، في الشرع .
 
📕Minahus Saniyyah


●●●

💠Hukum Jual Beli Saat Masuk Waktu Jumat

Rincian Lengkap dan Penjelasan Hukum Jual Beli Saat Tiba Pelaksanaan Sholat Jumat

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Al Hawi al Kabir, 
👳‍♂️Imam al Mawardi

📕Tafsir Al Jami' li Ahkamil Qur'an
👳‍♂️Imam al Qurthubi

📕Tafsir Al Qur'anil 'Adzhim
👳‍♂️Imam Ibnu Katsir

📕Al Muhadzdzab
👳‍♂️Imam Asy Syairozi

📕Al Mu'tamad fil Fiqhi asy Syafii
👳‍♂️Syaikh Muhammad Az Zuhaili




 Firman Allah Ta’ala,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ 

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”(QS. Al Jumu’ah : 9)

☆Hukum asal dari transaksi jual beli adalah 
diperbolehkan, kecuali kalo ada praktek
tertentu yang dilarang syariat, maka hukum transaksinya menjadi terlarang alias Haram.

Salah satu contoh dari praktek jual beli yang 
terlarang (Haram) adalah ketika transaksinya dilakukan pada saat adzan jumat telah/sedang dikumandangkan.


1. Apakah larangan hanya berlaku pada akad jual beli aja?

Menurut Ulama Syafiiyah, Keharaman ini gak terbatas pada jual beli aja, tapi termasuk di dalam nya semua akad yang bisa memalingkan/mengalihkan seseorang dari mengingat Allah dan mendengar khutbah Jum’at seperti akad nikah, sewa-menyewa dan akad lain.

Imam al Mawardi di dlm kitab 📕Al Hawi al Kabir (16/147 ), beliau menjelaskan :

فكان معنى نهيه عن البيع أنه شاغل عن حضور الجمعة ، فكا نت عقود الماكح والإجارات وسائر الأعمال والصنائع قياسا على البيع ، لأنه شاغل عن حضور الجمعة .

“Maksud dari dilarangnya jual-beli, karena jual-beli itu memalingkan seseorang dari mendatangi shalat Jum’at, makanya seluruh akad pernikahan  dan sewa-menyewa, serta setiap bentuk kegiatan dan kerajinan disamakan dgn jual beli, karena semuanya memalingkan seseorang dari menghadiri shalat Jum’at.“


2. Batas Waktu yg Mulai Diharamkan.

Mayoritas ulama menyatakan bahwa KEHARAMAN
untuk jual beli dimulai pas Muadzin mengumandangkan Adzan dan Khotib sedang/sudah naik ke mimbar. (Kalo di madzhab Syafii itu pas adzan kedua, kalo masih adzan pertama masih boleh yagesyaa, tapi makruh.. 😁)

وفي وقت التحريم قولان ؛الأول : أنه من بعد الزوال إلى الفراغ من الصلاة ، قاله الضحاك ، والحسن والعطاءالثاني : من وقت أذان الخطبة إلى وقت الصلاة ، قاله الشافعي

“Terkait detail waktu keharaman jual beli, ada dua pendapat :

Yang Pertama, dimulai sejak Zawal (matahari tergelincir dari tengah hari) sampai sholat Jumat selesai. Ini adalah pendapat Imam ad Dhohhak, Hasan dan Atho’. 
Yang kedua, dimulai sejak dikumandangkan adzan khutbah (Adzan yg kedua) sampai dengan waktu shalat Jumat. Ini adalah pendapat Imam Syafii.”

منع الله عز وجل منه عند صلاة الجمعة ، وحرمه في وقتها على من كان مخاطبا بفرضها.

Allah melarang jual-beli ketika shalat Jum’at, dan diharamkan untuk melakukan transaksi tersebut pada waktu (shalat Jum’at ) bagi siapa yg terkena kewajiban Jum’at. “

📕Tafsir Imam al Qurthubi : 18/107.


ولهذا اتفق العلماء رضي الله عنهم على تحريم البيع بعد النداء الثاني

"(Firman Allah:  وَذَرُوا الْبَيْعَ  yaitu; bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli jika telah diseru untuk shalat)  

Dan oleh karenanya para ulama telah bersepakat akan haramnya jual beli setelah adzan kedua”.

📕Tafsir Imam Ibnu Katsir: 8/122


2. Status Jual Beli.

Ketika ada yg melakukan transaksi jual beli saat 
adzan jumat sudah/sedang dikumandangkan, maka 
bagaimana hukumnya?

"Jual Beli tetap Sah tapi Berdosa".  Pendapat ini disampaikan oleh ulama dari mazhab Syafi’i dan kalangan ulama madzhab Hanafi yg beralasan bahwa larangan jual beli di sini gak terkait dgn transaksi jual belinya, tapi larangan tersebut mengarah pada akibat dari jual belinya, yaitu gak ndengerin khutbah. 

Larangannya gak ada hubungannya sama
inti akad dan syarat sah akad. Jadi jual belinya tetap sah, tapi pelakunya berdoza yagesya.. 😁
Imam asy Syairozi dlm kitab 📕Al Muhadzdzab, beliau berkata :

ولايبطل البيع لأن النهي لا يختص بالعقد فلم يمنع الصلاة كا لصلاة في الأرض المغصوبة

“Tidak membatalkan akad jual beli (akadnya sah), 
karena sesungguhnya larangan tersebut gak 
dikhususin pada akad, sementara akad tidak 
menghalangi sholat, sehingga seperti (hukum) 
shalat di bumi yg dighoshob (berdosa).”
"Sah" berarti terjadi perpindahan kepemilikan dan tidak bisa dibatalkan lagi.


3. Gimana rincian hukum jual belinya?

Dalam kitab 📕Al Mu’tamad Fil Fiqhi Asy Syafi’i, karya Syaikh Muhammad az Zuhaili, beliau menjelaskan rincian tentang hukum jual beli saat tiba pelaksanaan sholat Jumat, dibagi dlm beberapa kondisi :

البيع وقت صلاة الجمعة:
قال الله تعالى: ( يأيها الذين ءامنوا إذا نودي للصلوة من يوم الجمعة فاسعوا إلى ذكر الله وذروا البيع ذلكم خير لكم إن كنتم تعلمون﴾ [الجمعة : ٩]. فالبيع في يوم الجمعة له تفصيل :
١ ـ إذا كان البيع قبل الزوال جاز، ولم يكره للجميع كسائر الأوقات .
٢ ـ وكذلك لا يكره البيع بعد انتهاء صلاة الجمعة، لقوله تعالى: ﴿ فإذا قضيت الصلوة فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لتلك تفلحون﴾ [الجمعة : 10] .
٣ ـ إذا تبايع رجلان ليسا من أهل فرض الجمعة لم يحرم البيع ولم يكره طوال اليوم، وحتى أثناء صلاة الجمعة .
٤ ـ إذا كان المتبايعان من أهل فرضها، أو أحدهما من أهل فرضها، وكان البيع بعد الزوال وقبل ظهور الإمام، أو قبل جلوسه على المنبر، وقبل شروع المؤذن في الأذان بين يدي الخطيب ، كره البيع كراهة تنزيه .
ه ـ إذا كان البيع بعد جلوس الإمام على المنبر وشروع المؤذن في الأذان حرم البيع على المتبايعين جميعاً، وأثما، للآية الكريمة
 . وكذلك يحرم البيع إذا كان أحد المتبايعين من أهل فرض الجمعة، والآخر ليس من أهل فرض الجمعة، ويأثمان جميعاً، لأن الأول توجه عليه الفرض، فاشتغل عنه ، والآخر شغله عن الفرض، ويحصل الإثم بمجرد شروع المؤذن في الأذان لظاهر الآية الكريمة .
 ٦ ـ إذا أذن المؤذن قبل جلوس الإمام على المنبر كره البيع ولم يحرم.
٧ ـ إذا سمع من وجبت عليه الجمعة النداء، فقام في الحال قاصداً الجمعة ، فتبايع في طريقه، وهو يمشي، ولم يقف، أو قعد في الجامع فباع، فلا يحرم، ولكنه يكره ، لأن المقصود في الآية أن لا يتأخر عن السعي إلى الجمعة . وخص البيع لأنه ورد في القرآن الكريم، ويقاس عليه غيره من كل ما يشغل عن السعي لصلاة الجمعة ، كسائر العقود والصنائع والأعمال


1. Jika jual belinya dilakukan sebelum Zawal (matahari geser dikit setelah tengah hari), 》Maka hal itu diperbolehkan, dan tidak makruh utk semua orang, sebagaimana pada waktu-waktu lainnya.

 2. Demikian juga setelah selesai sholat Jumat, 》Maka tidak makruh, sesuai dgn firman Allah taala : 
""Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung“".
(QS: Al Jumu'ah - 10).

3 - Jika ada dua laki-laki yg gak termasuk orang yg wajib melaksanakan Sholjum, 》Maka transaksinya tidak diharamkan dan tidak dimakruhkan sepanjang hari itu, bahkan pada saat sholat Jumat sekalipun.

 4. Jika kedua belah pihak yg berjualan termasuk yg wajib Sholjum, atau salah satu di dari mereka termasuk yg wajib, dan transaksinya dilakukan setelah Zawal dan sebelum Imam hadir atau sebelum Imam duduk di mimbar, dan sebelum Muadzin mulai mengumandangkan adzan (kedua) di hadapan Khotib, 》Maka jual beli/transaksi tersebut hukumnya Makruh.  Makruh tanzih.

 5. Jika jual beli dilakukan setelah Imam duduk di mimbar dan Muadzin mengumandangkan Adzan kedua, 》Maka jual beli tersebut diharamkan bagi semua pihak  yg bertransaksi, dan termasuk berdosa berdasarkan ayat Karimah (QS: Al Jumu'ah - 9). 

Dan begitu pula Haram melakukan transaksi apabila salah satu pihak adalah orang yg wajib sholat jum’at dan pihak yg kedua tidak diwajibkan melaksanakan sholat jum’at. 
Keduanya tetap berdosa, karena pihak yg pertama mempunyai kewajiban untuk shalat jum’at tapi dia melalaikannya sebab melakukan jual beli. 
Dan pihak kedua pun berdosa karna terlibat dlm hal melalaikan kewajiban sholat Jum’at pihak yg pertama. Dosa tersebut terjadi ketika adzan kedua dikumandangkan berdasarkan apa yg tersirat dari ayat Karimah (QS: Al Jumu’ah - 9).

 6. Jika Muadzin mengumandangkan adzan (pertama) sebelum Imam duduk di mimbar, 》Maka transaksi jual beli tersebut Makruh dan tidak Haram.

7. Jika orang yg dikenai kewajiban sholat Jum'at itu mendengar adzan, lalu segera berdiri, berniat menunaikan sholat Jumat, dan melakukan transaksi jual-beli dlm perjalanannya sambil terus berjalan dan gak berhenti, atau ngga duduk di perkumpulan transaksinya, 》 Maka hukumnya Tidak Haram, tapi Makruh,

Karena yang dimaksud dlm ayat tersebut adalah tidak boleh menunda/mengakhirkan dlm menunaikan sholat Jumat dan tidak boleh mengutamakan jual beli, sebab telah disebutkan dlm Al Qur’an, dan sprti yg selainnya, termasuk segala sesuatu yg mengalihkan perhatian seseorang dari sholat Jumat, seperti semua akad, jual beli, dan pekerjaan lainnya (tanpa udzur).

📕Al Mu’tamad Fil Fiqhi Asy Syafi’i juz 1 hlm 500 cet. Darul Qolam.


●●●

Sabtu, 21 September 2024

💠Menjaga Kesehatan Mata

Menjaga Kesehatan Mata

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕 Kitab : Aaaaa

👳‍♂️Karya : Aaaaa


Bbbbbbbbbbbbbbb 

Ccccccccccccccccccc

💠Adab Rasulullah Terhadap Anak Kecil

Adab Rasulullah Terhadap Anak Kecil

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕 Kitab : Aaaaa
👳‍♂️Karya : Aaaaa


A

A

A

A


💠Keberadaan Ruh Adalah Bukti Ke-ESA-an Allah

Hujjah Aqliyah Dengan Keberadaan Ruh Sebagai Bukti Ke-Esa-an Allah

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi :

📕Kanz Fil Masailis Sufiyah
👳‍♂️Syaikh Sayyid Sholahudin at Tijani


~ Cc


« قل » أي قل لهم * الروح من أمـر ربي » أي عن أمـر ربي * وما أوتيتم » أي أيها اليهود « من العلم إلا قليلا ﴾ ( 146 ) وليس في ذلك ما يفيد عدم جواز البحث وراء هذا السر العظيم ، ومن زعم أن رسول اللہ ﷺ لا يعرف روحه فقد أعظم الفرية . كيف وقـد نفخ الله تعالى هذه الروح الروحانية في هذه الجثة الجثمانية للدلالة على وحدانيته وربانيته وذلك من عشرة أوجه : 
الأول : أن الهيكل كان مفتقرا إلى مدبر ومحرك وهذه الروح مدبرة ومحركة فعلمنا أن هذا العالم لابد له من مدبر ومحرك .
 الثاني : لما كان مدبر الهيكل واحدا وهو الروح علمنا أن مدبر هذا العالم واحد لا شريك له في تدبيره وتقديره . 
الثالث : لما كـان هذا الجـسـد لا يـتـحـرك إلا بإرادة الروح وتحريكها له علمنا أنه مريد لما هو كائن في كونه لا يتحرك متحرك بخير أو شر إلا بتقديره وإرادته وقضائه . 
الرابع : لما كـان لا يتـحـرك في الجـسـد شئ إلا بعلم الروح وشعورها به علمنا أنه لا يعزب عنه مثقال ذرة في الأرض ولا في السماء . 
الخامس : لما كان هذا الجسد لم يكن فيه شئ أقرب إلى الروح من شئ بل هو قريب إلى كل شئ في الجسد ، علمنا أنه تعالى أقرب إلى كل شئ ليس شئ أقرب إليه من شئ ولا شئ أبعد إليه من شئ .
السادس : لما كان الروح مـوجـودا قبل وجـود الجسم ، ويكون موجودا بعد عدم الجسم علمنا أنه سبحانه وتعالى موجود قبل كون خلقه ويكون موجودا بعد فقدهم مازال ولايزال وتقدس عن الزوال . 
السابع : لما كان الروح في الجسد لا يعرف له كيفية علمنا أنه مقدس عن الكيفية . 
الثامن : لما كان الروح في الجسد لا يعرف له أينية علمنا أنه منزه عن الأينية فلا يوصف بأين ، بل الروح موجودة في كل الجسد ماخلا منها شئ من الجسم وكذلك الحق تعالى موجود في كل مكان ماخلا منه مكان وتنزه عن المكان والزمان . 
التاسع : لما كان الروح لا يدرك بالبـصـر ولا يمثل بالصور علمنا أنه لا تدركه الأبصار 
العـاشـر : لما كـان الروح لا يحس ولا يمس علمنا أنه تعالى منزه عن الحس والجسم واللمس . 
وهذا معنى من معانی « من عرف نفسه عرف ربه ، فإذا أردت أن تتـعـرف على روحك فقل الله ، في سرك بغـيـر حـركـة لسـان فستجدك قلتها بغير لسان وسمعتها بغير آذان فتلك هي روحك القائلة السامعة روما حدثت به أنفسها ، . 
رواه السنة عن أبي هريرة



■ Sesungguhnya Allah telah meniupkan ruh yang bersifat ruhaniah ini ke dalam jasad yg bersifat jasmaniah untuk menunjukan ke-Esaan Nya dan ke-Tuhanan Nya, hal ini dilihat dari sepuluh sisi : 
○Pertama , bentuk bangunan memerlukan pengatur dan penggerak , dan Ruh ini pengatur serta penggerak . 

Maka kita tahu kalo alam ini jelas memiliki Sang pengatur sekaligus penggerak


○Kedua , kalo pengatur tubuh/jasad ini cuma satu , yakni Ruh , 

Maka kita tahu bahwa pengatur alam dunia ini juga satu , gak ada sekutu bagi Nya dlm mengatur dan mengelola alam semesta ini 


○Ketiga , selama jasad ini gak bergerak kecuali dengan adanya kehendak Ruh , kemudian Ruh menggerakkannya.

Maka kita tahu bahwa Allah lah Yang Menghendaki apa yang terjadi di dalam realitas alam ini . Sang Penggerak tidak akan menggerakkan baik atau buruk kecuali dgn perimbangan , kehendak dan ketetapan Nya


○Keempat , ketika gak satupun di dalam tubuh ini yang bergerak tanpa sepengetahuan Ruh , dan Ruh tersebut merasakannya.

Maka kita tahu bahwa tidak sebutir debu pun yamg ada di bumi dan langit yang terlepas dari penjagaan Nya 


○Kelima , kalo gak ada satu bagian pun pada jasad ini yang lebih dekat dengan Ruh daripada bagian jasad lainnya , bahkan Ruh dekat pada segala sesuatu di tubuh ini, 

Maka kita tahu bahwa Allah Ta'ala lebih dekat kpd segala sesuatu , BUKAN sesuatu yang lebih dekat kepadanya dari sesuatu yang lain , tidak juga sesuatu lebih jauh dari Allah daripada sesuatu yang lain.


○Keenam , jika Ruh ada sebelum adanya jasad , dan ia masih ada setelah jasad tiada ,

Maka kita tahu bahwa Allah Yang Maha Suci senantiasa ada sebelum menciptakan makhluk Nya , dan Dia akan terus ada setelah makhluk Nya tiada , senantiasa dan selama-lamanya , dan Dia Mahasuci dari ukuran waktu


○Ketujuh , jika Ruh tidak diketahui bagaimana (kaifiyyahnya) ia di dlm jasad ,

Maka kita tahu bahwa Allah Mahasuci dari pertanyaan bagaimana. (Tidak memiliki suatu bentuk dan gambaran).


○Kedelapan , jika Ruh yang di dlm jasad aja gak diketahui di mana tepatnya ia berada , maka demikian juga Allah , Dia tidak disifati dengan "di mana" , bahkan Ruh ada di seluruh tubuh , tak ada satu bagian tubuh pun yang kosong dari Ruh ,

Demikian juga jika dikatakan Allah Ta'ala di setiap tempat , maksudnya tidak ada satu tempat pun yang luput dari ilmu dan pengawasan Nya , dan Dia Mahasuci dari tempat dan waktu.


○Kesembilan , jika Ruh tidak bisa dijumpai penglihatan biasa dan tidak bisa diilustrasikan dengan citraan , 

Maka kita tahu bahwa Allah tidak bisa ditemukan oleh pandangan indera.


○Kesepuluh , jika Ruh tidak bisa diindera dan tidak bisa disentuh,

Maka demikian juga Allah Mahasuci dari penginderaan , penjisiman dan sentuhan
Inilah salah satu makna “Barangsiapa mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya.” 

Kalo kamu ingin berkenalan dengan ruh mu , maka katakan lah : "Allah" dalam sir qolbu mu, tanpa menggerakkan lisan , dan kamu akan menemukan nafs/jiwa akan mengucapkannya tanpa lisan dan mendengarkannya tanpa telinga , itulah ruh Anda yang berkata dan mendengar.
“Dan apa yang dikatakan jiwa-jiwa mereka ".
(HR . Imam yang enam, dari Abu Huroiroh ).


📕Kanz Fil Masail Sufiyah, halaman 98-99, Cet. Hai`ah al Mishriyyah al 'Amah lil Kitabi

●●●


💠Mengapa Robbana? Bukan Robbuna/Robbina?

Dalam Doa, Kenapa Dibaca Robbana? Bukan Robbina atau Robbuna

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Al Jurumiyah
👳‍♂️Imam Ibnu Ajurrum



~ Kita biasa doa dengan membaca Robbana, kata رب dibaca fathah karna Manshub.

Kenapa manshub, karna posisinya sbg Munada, bwntuknya Mudhof. Jadi ada huruf nida' yg dihapuskan sebelum kata رب, yakni Yaa يا

Huruf nida’ berjumlah tujuh macam :

يا = أ = أي = آ = هيا = أيا = وا
(أي) dan (أ) 
Dipakai utk menyeru sesuatu yg dekat.
 (أَيآ), (هيآ) dan (آ) 
Dipake utk menyeru sesuatu yg jauh.
(ياَ)
Dipake utk seluruh munada, baik dekat, jauh atau sedang.
(وا) 
Untuk ratapan, yaitu dipakai untuk meratapi 
sesuatu yg dirasakan sakit, Contoh: (وَا كَبِدِي!)
Kalau kalimat yg ada huruf nida' untuk menyeru dirinya yg sudah tidak mungkin lagi utk kita miliki : يا سودحله ,😀 yhaa..

Munada adalah isim yg dipanggil pake salah satu huruf nida' . Kalo isim yg dipanggil itu berbentuk Mudhof, contoh : Kata رب disandarkan ke dhomir Naa نا (kami), maka wajib dimanshubkan, karna رب adalah Isim mufrod, maka diberi tanda fathah.

●●●

💠Muadzin Itu Lehernya Panjang di Hari Kiamat

Makna Hadits Nabi ﷺ "Muadzin Adalah Orang Yang Panjang Lehernya Di Hari Kiamat"

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi Saya :

📕Dalilul Falihin
👳‍♂️Imam Ibnu Allan ash Shiddiqi

📕Ghoribil Hadits
👳‍♂️Imam Abu Sulaiman al Khottobi

📕Sunan Kubro, 
👳‍♂️Imam Ahmad al Baihaqi


~ Ada hadits Nabi  yang menyatakan bahwa para Muadzin di akhirat kelak adalah orang-orang yang lehernya paling panjang di antara manusia-manusia lainnya. Lalu apa makna "Leher Panjang" yang dimaksud oleh Beliau?
Dari Muawiyah, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah  bersabda:
إن المؤذنين أطول الناس أغناقا يوم القيامة
"Sesungguhnya muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat". 
(HR. Imam Muslim No. 387, HR. Imam Ibnu Majah No. 725, HR. Imam Ath Thobaroni : Al Mu'jam Al Kabir No. 777, HR. Imam l Baihaqi : Syu'abul Iman No. 2789, HR. Imam Ahmad No. 1681, HR. Imam Abu Ya'la No. 7384, 7388, HR. Imam Al Qudho'i : Musnad No. 235, HR. Imam Abu 'Uwanah No. 971, 973, HR. Imam Al Baghowi : Syarhus Sunnah, 2/277, No. 415, dll).

Terdapat banyak pendapat para Imam kita tentang makna "Orang yang paling panjang lehernya". Tapi mereka (Para Imam) lebih memilih memaknai "Panjang Leher" secara maknawi/majazi.

Berikut ini adalah syarah dari para ulama kita.


1. Imam Ibnu Allan, menuliskan di dlm kitabnya:


"الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقاً "

" أعناقاً ": بفتح همزة أعناقاً جمع عنق، واختلف السلف والخلف في معناه، فقيل معناه: أكثر الناس تشوفاً إلى رحمة الله تعالى؛ لأن المتشوف يطيل عنقه إلى ما يتطلع إليه، فمعناه كثيرة ما يرونه من الثواب.
وقال النضر بن شميل:" إذا ألجم الناس العرق يوم القيامة طالت أعناقهم لئلا ينالهم ذلك الكرب والعرق.
وقيل: معناه أنهم سادة ورؤساء، والعرب تصف السادة بطول العن
 وقيل: معناه أكثر أتباعاً.
وقال ابن الأعرابي:" معناه أكثر الناس أعمالاً " وقال القاضي عياض وغيره: "ورواه بعضهم (إعناقاً) بكسر الهمزة أي إسراعاً إلى الجنة، وهو من سير العنق" 



"Para muadzin adalah orang-orang yang lehernya paling panjang”"

▪︎  “A' naaqon”: Dengan memfat-hahkan hamzah A' naaq"(leher-leher)  jamaknya 'Unuq (leher), lalu para Salaf dan Kholaf saling ikhtilaf (beda pendapat) tentang maknanya.
Maka katakan : ~Maknanya adalah orang yang paling banyak melihat kasih sayang Allah.
Karena orang yang melongok sesuatu pasti akan menjulurkan lehernya kepada apa yang dia lihat. Jadi, artinya adalah ~Orang yang paling banyak melihat pahala (yang akan ia dapatkan) 

▪︎ Imam Nadhor bin Syumail berkata: “Ketika manusia dibelenggu oleh keringat pada hari kiamat, sedangkan ~Leher mereka (Para muadzin) akan dilapangkan agar mereka tidak menerima kesusahan dan (belenggu) keringat itu.

▪︎ Dan dikatakan: Artinya mereka adalah pemimpin dan ketua, dan orang Arab mensifatkan pemimpin dengan memiliki leher yang panjang, dan dikatakan: maksudnya ~Lebih banyak pengikut.

▪︎ Imam Ibnu Al Arobi berkata: “Artinya ~(Para Muadzin) adalah orang2 yang paling banyak amal (shalihnya).”

▪︎ Imam Qodhi Iyyad dan lainnya berkata: “Sebagian meriwayatkannya (i'naaqon) dengan mengkasrohkan hamzah, yang Berarti ~Lebih bersegera (masuk) ke surga, yaitu ditandai dari gerakan leher.”


📕Dalilul Falihin li Thuruqi Riyadhus Sholihin, juz 3 halaman 481, Cet. DKI (darul kutub 'ilmiyah)


2. Imam al Khothobi, menuliskan dlm kitabnya :

وفيه وجه آخر وهو أن يراد بالأعناق جماعات الناس من قولهم أتاني عنق من الناس أي جماعة كثيرة، يريد أن المؤذنين أكثر الناس أتباعاً يوم القيامة، وأتباعهم القوم الذي أجابوهم إلى الصلوات


“Dan ada pengertian lain di dalamnya, yaitu yang dimaksud dengan "Leher" adalah sekelompok orang yang dari perkataan mereka bahwa leher orang akan datang kepadaku, yakni Sekelompok besar, maksudnya Muadzin adalah orang yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat, dan pengikutnya adalah orang2 yg mengijabkan doanya mereka (para muadzin)”


📕Ghoribil Hadits wal Atsar, juz 1 halaman 476, Cet. DKI (darul kutub 'ilmiyah)


3. Imam al Baihaqi, menuliskan dlm kitabnya :

قال أبو بكر بن أبي داود سمعت أبي يقول: معنى قول النبي صلى الله عليه وسلم ((المؤذنون أطول الناس أعناقاً يوم القيامة)) ليس أن أعناقهم تطول، وذلك إن الناس يعطشون يوم القيامة، فإذا أعطش الإنسان انطوت عنقه، والمؤذنون لا يعطشون فأعناقهم قائمة"

Diiriwayatkan bahwa Abu Bakar putra Imam Abu Daud berkata: Aku mendengar Ayahku (yakni; Imam Abu Dawud) berkata: 
Maksud hadits ini bukan lehernya yang bener2 jadi panjang ukuran nya, tetapi pada hari itu manusia pada kehausan, kalo mereka haus maka leher mereka akan mengkerut, ~ Sementara Para muadzin, mereka tidak kehausan, dan leher mereka akan tetap tegak kuat.


📕Sunan al Baihaqi , juz 1 halaman 635, Cet. DKI (darul kutub 'ilmiyah)

●●●


Jumat, 20 September 2024

💠Kisah Abu Utsman al Hiri - Menjaga Perasaan Istri

Menjaga Perasaan Pasangan Lebih Utama Daripada Menuruti Ego Diri Sendiri - Kisah Abu Utsman al Hiri

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📚Tarikh Baghdad
👳‍♂️Imam Khotib al Baghdadi


~ Syaikh Abu Utsman al Hiri adalah salah satu ulama salafusholih yang menjaga sholat dan amalan sholih lainnya. Ternyata beliau menyimpulkan bahwa amalan yang menolongnya di hadapan Allah bukanlah hal itu, tapi usahanya dalam menjaga perasaan dan membahagiakan hati sang istri, walau Abu Utsman sendiri tidak begitu nyaman dengan kondisi fisik istrinya yang cacat dan beliau pun harus ninggalin banyak majelis ilmu demi setia nemenin istrinya tersebut.
Bisa dibilang, beliau termasuk pria yang cintanya gak mandang fisik, jadi jangan pernah anggap semua cowo itu mandang fisik ya ughtea 😁.

Inilah kisah beliau yang bisa kita ambil pelajaran darinya, Imam al Khotib al Baghdadi meriwayatkan kisahnya sebagai berikut :

أخبرني محمد بن أحمد بن يعقوب، أخبرنا محمد بن نعيم الضبي قال: سمعت أمي تقول: سمعت مريم امرأة أبي عثمان تقول: صادفت من أبي عثمان خلوة فاغتنمتها، فقلت: يا أبا عثمان أي عملك أرجى عندك؟ فقال: يا مريم لما ترعرعت وأنا بالري، وكانوا يريدونني على التزويج فأمتنع، جاءتني امرأة فقالت: يا أبا عثمان قد أحببتك حبا ذهب بنومي وقراري، وأنا أسألك بمقلب القلوب، وأتوسل به إليك أن تتزوج بي. قلت: ألك والد؟ قالت: نعم فلان الخياط في موضع كذا وكذا فراسلت أباها أن يزوجها مني ففرح بذلك، وأحضرت الشهود فتزوجت بها، فلما دخلت بها وجدتها عوراء، عرجاء مشوهة الخلق، فقلت: اللهم لك الحمد على ما قدرته لي، وكان أهل بيتي يلومونني على ذلك فأزيدها برا وإكراما، إلى أن صارت بحيث لا تدعني أخرج من عندها، فتركت حضور المجالس إيثارا لرضاها وحفظا لقلبها. ثم بقيت معها على هذه الحال خمس عشرة سنة، وكأني في بعض أوقاتي على الجمر وأنا لا أبدى لها شيئا من ذلك إلى أن ماتت، فما شئ أرجى عندي من حفظي عليها ما كان في قلبها من جهتي.


■ Telah mengabarkan kepada ku, Muhammad bin Ahmad bin Ya'qub, dia berkata : Telah mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Nuaim ad Dhobi, Dia berkata : Aku mendengar Ibuku telah berkata : Aku mendengar Maryam istri Abu Utsman, dia berkata  :

Suatu hari, aku sedang berduaan dengan Abu Utsman, (Maryam adalah salah satu istri beliau setelah istri yang pertama wafat)

Aku (Maryam) berkata : 

“Wahai Abu Utsman, amalan apa yang kamu harapkan sebagai bekal menghadap Allah dari apa yang telah kamu lakukan selama ini?”

Abu Utsman lalu berkata :

"Waktu saya tinggal di kota Rai, para penduduknya mendesak saya agar segera menikah, tapi saya menolak. 

Di kemudian hari, datanglah seorang wanita yg menyatakan kpd ku, “Wahai Abu Utsman, aku jatuh cinta sama kamu sampe aku susah tidur. Dan aku mutusin utk memohon sama Allah agar aku bisa nikah sama kamu.”

Saya (Abu Utsman) bertanya, “Kamu masih punya bapak?”

Wanita itu menjawab, “Ya, dan bapakku adalah seorang tukang jahit.”

Akhirnya, saya berjanji bakal menikahinya dan dia pun senang. Kemudian dilakukanlah akad nikah dengan para saksinya. Tapi setelah resmi jadi pasangan sah lalu saya melihat fisiknya dia, saya akhirnya baru tahu bahwa salah satu mata istri saya buta dan kakinya pincang, serta memiliki wajah yang jelek.

Saat itu saya mengucapkan, “Ya Allah, segala puji bagi Mu atas apa yang engkau takdirkan kepada ku.”

Keluarga saya mencela saya atas keputusan saya telah menikahi wanita itu, “Tapi saya tetep berusaha bahagiain wanita itu. Sampai suatu saat dia menginginkan agar aku tetap bersamanya.

Wanita : "Jangan tinggalin aku ya mas, aku pengin kita sama-sama terus 🥺".

Maka saya rela ninggalin banyak majelis ilmu demi menemani dia dan untuk menjaga perasaannya.
Kehidupan yang sprti demikian itu saya jalani sampe 15 tahun dan kadang saya ngerasa tersiksa sama keadaaan yang seperti itu. Tapi saya sama sekali nggak pernah ngeluh ke dia, sampe akhirnya dia pun wafat.”

Abu Utsman lalu berkata ke Maryam :

“Maka dari amalanku, yang aku harap bisa menjadi bekal di hadapan Allah adalah usahaku untuk menjaga perasaan nya (istri pertama).” 


📕Tarikh Baghdad, juz 9 halaman 103. Cet. DKI (darul kutub 'ilmiyah)

●●●

💠Ingin Bepergian? Kamu Harus Punya 2 Bekal Ini

Buat Kamu Yang Mau Bepergian atau Jalan-jalan, Kamu Harus Punya 2 Bekal Ini

Oleh : Adam Mostafa EL Prembuny


☆Referensi saya :

📕Mukhtashor Minhajul Qoshidin
👳‍♂️Imam Ibnu Qudamah al Maqdisi


~ Setiap muslim yang berakal sehat diwajibkan menuntut ilmu baik ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Bahkan ketika kita mau bepergian saja kita harus tau ilmunya, tentang barang bawaan dan berbagai perlengkapan nya, dan yang paling utama ini jelas yang menyangkut kewajiban-kewajiban kita sebagai umat islam jangan sampe terabaikan seperti Sholat dan semisalnya.

Dalam kitab Mukhtashor Minhajul Qoshidin dijelaskan :


ولا ينبغي أن يقول : أخرج  متوكلا فلا أحمل زاداً، فهذا جهل، فإن حمل الزاد لا يناقض التوكل . 
وأما زاد الآخرة، فهو العلم الذي يحتاج إليه في طهارته وصلاته وعبادته ، وتعلم رخص السفر، كالقصر والجمع والفطر، ومدة مسح السفر على الخفين والتيمم ، والتنقل للاشي، وكل ذلك مذكور في كتب الفقه بشروط 
ولابد للمسافر من معرفة ما يتجدد بسبب السفر، وهو علم القبلة والأوقات ، فإن ذلك في السفر أكد من الحضر. 
ويستدل على القبلة بالنجوم والشمس والقمر والرياح والمياه والجبال والمجرة على ما هو مبين في موضعه، ويعتبر الجبال بأن وجودها جميعها مستقبلة البيت . 
وأما المجرة، فتكون أول الليل ممتدة على كتف المصلي اليسرى إلى القبلة، ثم يلتوي رأسها حتى تصير في آخر الليل على كتفه اليمنى، وتسمى المجرة : سرج السماء . 
وأما معرفة أوقات الصلوات، فلابد منها، ووقت الظهر يدخل بزوال الشمس، فلينصب المسافر عوداً مستقيها، وليعلم علامات على رأس الظل، ولينظر، فإن رآه في النقصان علم أنه لم يدخل وقت الظهر، فإذا أخذ في الزيادة علم أنه قد زالت الشمس ودخل الوقت، وهو أول وقت الظهر، وآخره إذا صار ظل كل شيء مثله، ثم يدخل أول وقت العصر، وآخره إلى أن يصير ظل كل شيء مثليه . 
وعن الإمام أحمد : إن آخره ما لم تضفر الشمس، ثم يذهب وقت الاختيار ويبقى وقت الجواز إلى غروب الشمس، وباقي الأوقات معروفة

ينبغي له أن يتزود للدنيا والآخرة، أما زاد الدنيا، فالمطعم والمشرب وما يحتاج إليه.

📕مختصرمنهاج القاصدين


■Pasal : Hal-hal penting untuk diperhatikan bagi Seseorang yang akan bepergian


Kalo kamu pengin jalan-jalan, maka sudah selayaknya membekali dirimu dengan bekal dunia dan bekal akhirat. 

▪︎ Bekal dunia misalnya : 

Makanan, minuman dan kebutuhan dan perlengkapan lainnya selama
dalam perjalanan itu.
Dan selayaknya kamu gak boleh berkata "Aku pergi-pergian tawakkal aja, bodoamat, jadi aku gak perlu bawa bekal apapun." 》Ini termasuk kebodohan, karena membawa bekal itu tidaklah mengurangi makna dari Tawakkal itu sendiri.


▪︎ Dan bekal akhirat misalnya : 

Ilmu yang dia butuhkan untuk melaksanakan bersuci, sholat, ibadah-ibadah lainnya, belajar tentang rukhshoh (keringanan) dalam bepergian, seperti misalnya Bolehnya qoshar dan jamak dalam sholat, Berbuka bagi yang sedang berpuasa (bila tidak kuat), Cara mengusap khuf (Sepatu ikat) ketika berwudhu, bertayamum, sholat sunnah dan hal lainnya yg tertulis di dlm kitab-kitab fiqih dgn syarat-syaratnya.

Selain hal-hal tadi, hal-hal lain yang harus diketahui adalah tentang arah kiblat dan waktu-waktu untuk mendirikan sholat. Hal ini lebih ribet daripada saat kondisi gak bepergian.


~ Qultu : Di masa sekarang, untuk mengetahui arah kiblat dan detail waktu sholat semakin mudah dengan adanya GPS dan Internet.


Untuk mengetahui arah kiblat dapat diketahui dengan cara melihat rasi bintang, posisi Matahari, letak Bulan, air, gunung dan tatasurya yang memang tepat di tempatnya.

Mengetahui waktu-waktu sholat juga sangat diperlukan, waktu Dzuhur dimulai sejak Zawal atau tergelincirnya matahari dari tengah hari. Dalam hal ini dia dapat menancapkan potongan ranting dengan tegak pada tanah. Sedangkan akhir dari waktu Dzuhur adalah kalo tinggi bayangan ranting tadi sama dengan ranting aslinya, yang mana itu sekaligus menandai akan masuknya waktu Ashar. Waktu-waktu yg lain juga gampang untuk diketahui.

Imam Ahmad rahimahullah berkata :

"Akhir waktu dzuhur adalah ketika keadaan bulatan matahari belum menguning, sehingga menghadirkan waktu pilihan, dan menetaplah waktu yang dibolehkan sampai dengan terbenamnya matahari, dan yang tersisa adalah waktu-waktu yang telah diketahui."


📕Mukhtashor Minhajul Qoshidin, halaman 155. Cet. Maktabah Dar Ammar adz Dzahabi.


●●●


👋 Panduan Membaca

💠Penjelasan Tema Artikel

                   Tema  & Bahasan   • Aqidah & Filsafat Memuat tulisan-tulisan pembahasan tentang Ilmu kalam, teologi, Ilmu mantiq...